Karena Diabetes Melitus Aku Siap Jadi Partisipan Penelitian The University of Tokyo Jepang dan Klinik Kitamura Pontianak
Oleh : Halim Anwar, CEO (Chief Executive Officer) Kantor Berita Online Kabar65News.com
ENTAH sejak kapan penyakit gula atau diabetes melitus ini bersarang ditubuhku, namun yang pasti aku menjadi “gudang gula” sudah 10 tahun lebih dimana berdasarkan pemeriksaan disalah satu laboratorium yang ada di Kabupaten Ketapang, ketika itu kadar gula darahku hampir 500 lebih.
Efec dari diabetes melitus ini dengan tidak disadari kondisi tubuhku pelan pelan mulai kurus dan berbagai penyakit lainpun menghampiri dan akupun harus bolak balik kedokter ahli dalam yang ada di Ketapang. Sakit yang kurasakan berat yang kuderita saat ini adalah terjadi pendarahan hebat dikedua mataku.
Akibat terjadinya pendarahan itu, sejak bulan Oktober 2019 lalu hingga saat ini, aku menjadi pasien di Klinik Pontianak Eye Center yang ada di Kota Pontianak, setiap bulan aku bolak balik untuk Laser dan Injeksi mata kiriku, dan Alhamdulillah kondisinya saat ini sudah berangsur angsur normal, sementara mata kanan ku untuk saat ini sudah tidak mampu melihat dengan normal lagi, karena kata dokter yang merawatku ada pendarahan beku yang menutupi retinanya dan tipis harapan untuk normal.
Selain pendarahan dikedua mataku, akibat dari diabetes melitus itu, terjadi penebalan ditelapak kakiku dan muncul sejenis kapalan yang sakitnya bukan kepalang.
Kapalan yang ada ditelapak kaki ku itu sudah bertahun tahun tidak sembuh sembuh, dan bahkan sudah dioperasipun tidak juga normal seperti yang diharapkan, bahkan kadang apabila tiba tiba terjadi nyeri yang sangat kuat disebagian betis hingga ujung kaki ku, kapalan itu pecah, berdarah dan bernanah.
Aku tidak patah arang dan aku terus berusaha, karena aku ingin sembuh, untuk mengatasi kapalan yang sering menebal itu, saat ini aku menjadi pasien di klinik penyembuhan luka Kitamura di Kota Pontianak, sudah 3 bulan aku melakukan perawatan di klinik itu dan hasilnya Alhamdulilah sudah ada perkembangan.
Hal yang menggembirakan bagi ku, bahwa ketika suatu pagi aku melakukan perawatan di klinik ini secara tidak sengaja aku ditawarkan untuk menjadi partisipan penelitian dari The University of Tokyo, Jepang, yang dipimpin oleh Profesor Hiromi Sanda dan Dr. Suriadi dari Klinik Kitamura Pontianak dengan judul “Efektivitas Pengenalan Klinik Kaki Diabetes Dalam Pencegahan Kaki Diabetes di Indonesia”.
Untuk di Indonesia, penelitian itu dilakukan di Klinik Kitamura Pontianak dan RSUD Dr. Soedarso Pontianak, Kalbar, dari bulan Desember 2019 hingga September 2020.
Tujuan penelitian itu dilaksanakan karena luka kaki diabetik merupakan satu dari sekian banyak komplikasi diabetes melitus. Penggunaan sepatu yang tidak sesuai, perawatan kaki yang tidak benar, dan luka kaki ringan dapat berkembang menjadi luka kaki diabetes yang serius.
Dalam beberapa kasus, perlukaan ini dapat menyebabkan amputasi yang disertai dengan tingginya tingkat kematian. Dengan demikian, deteksi dan perawatan lesi/cedera non luka secara dini merupakan tindakan yang sangat penting bagi pasien diabetes.
Oleh karena itu, klinik Kitamura Pontianak telah memodifikasi protokol klinik kaki diabetes di the Universitas of Tokyo agar lebih cocok untuk pasien di Indonesia. Jadi, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas dari protokol yang telah dimodifiksi dalam pencegahan luka kaki diabetes.
Salah satu pasien yang menjadi partisipan penelitian tersebut adalah aku, karena aku pasien diabetes dengan riwayat pernah mengalami luka yang lama sembuh, dan aku pun siap untuk dijadikan objek penelitian demi untuk kemanusiaan, dan aku berharap cukup aku saja yang mengalami sakit seperti ini, karena diabetes itu benar benar menyiksa dan menakutkan, bahkan tidak menutup kemungkinan akan berakhir dengan maut.***(r/k65news).
Gambar : Aku bersama Tim Peneliti dari The University of Tokyo, Jepang, dan dari Klinik Kitamura Pontianak, Kalbar.***(Dok.k65news).
Editor : Adjie Saputra.
_______________
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS MENDAPAT IZIN TERTULIS DARI REDAKSI, HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”