Hari ke-18 TMMD Kampung Epem, Beberapa Rumah Sudah Tampak Jadi
MERAUKE – Memasuki hari ke-18, pelaksanaan program pembangunan dua puluh unit rumah bagi warga masyarakat di Kampung Epem, Distrik Citak Mitak, Kabupaten Mappi, melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-107 Kodim 1707/Merauke, hingga saat ini terus berjalan.
Guna mewujudkan impian masyarakat Epem untuk memiliki rumah yang layak, para personel Satgas TMMD ke-107 Kodim 1707/Merauke yang dipimpin oleh Dandim 1707/Merauke Letkol Inf Eka Ganta Chandra, S.I.P. selaku Dansatgas TMMD ke-107 secara terus menerus berusaha menyelesaikan proses pembangunan dua puluh unit rumah semi permanen di Kampung Epem tepat pada waktunya.
Komandan Kompi (Danki) Satgas TMMD ke-107 Kodim 1707/Merauke, Lettu Inf Antonius Kalambia, Kamis (2/4/2020) menyampaikan bahwa dengan melihat hasil pada hari ini, proses pembangunan rumah warga masyarakat di Kampung Epem dapat selesai tepat waktu. “Rumah yang telah dibangun sampai hari ke-18 sudah ada yang nampak jadi, walaupun baru beberapa dikarenakan ada sedikit kendala,” ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut dapat dicapai berkat kekompakan, kebersamaan dan semangat kerja yang tinggi antara sesama personel Satgas TMMD ke-107 dan masyarakat setempat, sehingga pembangunan dua puluh unit rumah di Kampung Epem akan dapat terselesaikan semua.
Danki Satgas TMMD ke-107 mengatakan bahwa selain kerja sama dan kekompakan tentunya juga harus selalu berdoa agar cuaca tetap mendukung, sehingga semua kegiatan yang dilakukan oleh personel Satgas TMMD ke-107 Kodim 1707/Merauke, baik fisik maupun non fisik dapat berjalan dengan baik dan lancar.
“Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat atas dukungan kerjasamanya serta semangat gotong-royong yang tinggi ini dapat terus terjaga dengan baik, sehingga proses pembangunan rumah masyarakat dapat terus berjalan sebagaimana mestinya,” pungkasnya.***(sp/k65news).
Editor : Adjie Saputra
_______________
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS MENDAPAT IZIN TERTULIS DARI REDAKSI, HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
