Mengenang Peristiwa Mandor, Pemkab Ketapang Peringati Hari Berkabung Daerah
KETAPANG – Pemerintah Kabupaten Ketapang, menggelar upacara peringatan Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019. Dan menaikan bendera setengah tiang untuk menghormati warga Kalimantan Barat yang menjadi korban akibat keganasan penjajahan Jepang pada tahun 1943-1944.
Bertindak selaku Inspektur upacara Bupati Martin Rantan yang diikuti peserta upacara, terdiri dari Fokopimda, Ketua DPRD, TNI,Polri,PNS, ormas, tokoh masyarakat dan para pelajar, berlangsung di Halaman Kantor Bupati Ketapang, Jumat, (28/06/2019).
Bupati Martin Rantan dalam sambutannya mengatakan peringatan hari berkabung daerah ini merupakan amanah dan konsekuensi dari ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat nomor 5 tahun 2007 tentang peristiwa Mandor sebagai hari berkabung daerah dan Makam juang Mandor sebagai monumen daerah Kalimantan Barat.
Dengan di tetapkannya Perda tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menaruh perhatian secara serius terhadap peristiwa sekaligus juga sebagai salah satu cara untuk menghargai dan menghormati jasa para pejuang dan rakyat Kalimantan Barat yang gugur sebagai suhada dalam melawan penduduk atau fasisme tentara Jepang di bumi Kalimantan Barat.
“Peringatan hari berkabung daerah yang kali ini kita lakukan merupakan kegiatan rutin yang sering dilakukan tiap tahunnya“, kata Bupati Martin Rantan.
Untuk peringatan Tingkat Provinsi Kalimantan Barat dipusatkan di Mandor, Kabupaten Landak, sedangkan untuk peringatan tingkat Kabupaten, dilaksanakan oleh masing masing daerah, OPD, BUMN Lembaga pendidikan.
Bupati menuturkan peristiwa Mandor adalah peristiwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia, yang telah banyak mengakibatkan gugurnya korban jiwa dari berbagai elemen masyarakat khususnya masyarakat Kalimantan Barat.
Korban yang telah jatuh demi tegaknya Republik Indonesia begitu banyak. Oleh karena itu, Bupati menekankan masyarakat Kabupaten Ketapang akan hal-hal sebagai berikut.
Pertama,sejarah pembunuhan massal yang terjadi di Mandor merupakan sejarah perjuangan dari orang-orang tua dan saudara kita yang berjuang untuk menghapus penjajahan dari tanah Kalimantan Barat demi tegaknya NKRI.
Para korban yang dibantai, disiksa dan dibunuh, selama kurun waktu keberadaan jepang di bumi Kalimantan Barat. Dilakukan dengan berbagai cara baik dipancung, ditembak, disiksa dan lain sebagainya.***(PK/K65News).
Gambar : Dokumen Humas Sekda Ketapang untuk kabar65news.com
Penulis : Alwi
Editor : Fahrozi
__________________
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS MENDAPAT IZIN TERTULIS DARI REDAKSI, HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”