HUT Ke-5, Bakamla RI Gelar Bakti Sosial di Minahasa Utara
MINAHASA UTARA – Dalam rangka menyambut HUT Ke-5, Bakamla RI dalam hal ini Kantor Kamla Zona Maritim Tengah, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Minahasa Utara, Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulut dan Puskesmas Munte menyelenggarakan Bakti Sosial Kesehatan berupa pengobatan gratis bagi masyarakat Desa Serei di Pangakalan Armada Serei, kemarin.
Acara dibuka dengan kata sambutan Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Tengah Laksma Bakamla Drs. Leonidas Braksan, M.M., yang dibacakan oleh Kepala Pangkalan Armada Serei Kolonel Bakamla Agus Izudin, S.T.
Laksma Leonidas mengatakan, dalam rangka HUT Ke-5 Bakamla RI, Kantor Kamla Zona Maritim Tengah menyelenggarakan Bakti sosial berupa pelayanan kesehatan bagi masyarakat Desa Serei. Kegiatan ini merupakan bentuk dharma bakti Bakamla RI terhadap kesehatan lingkungan masyarakat pesisir.
“Apabila masyarakat pesisirnya kuat dan sehat maka akan dapat memberikan kontribusi posistif dalam berbagai hal aktifitas di laut,” terang Laksma Leonidas.
Menutup sambutannya, Laksma Leonidas mengatakan melalui pengobatan gratis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pesisir Desa Serei, khususnya nelayan yang merupakan salah satu elemen penting terkait informasi kejadian yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan di laut.
Turut hadir dalam acara bakti sosial ini yaitu Sekda Pemda Minahasa Utara, Kadisminpers Lantamal VIII, Camat Likupang Barat, Kepala Puskesmas Serei, Kepala Desa Serei dan Perwakilan dari BKKBN Provinsi Sulut.
Sehari sebelumnya juga telah dilaksanakan lomba bulutangkis dan tenis meja antar personel Kantor Kamla Zona Maritim Tengah, Pangkalan Armada Serei, Stasiun Bumi (SB) dan Stasiun Pematauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) di Kantor Pangkalan Armada Serei serta pemberian bantuan kepada Gereja GPdI Serei dan Masjid Mujahidin Munte.***(sp/k65news).
Editor : Adjie Saputra
_______________
“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS MENDAPAT IZIN TERTULIS DARI REDAKSI, HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”
