WARTAWAN KANTOR BERITA ONLINE KABAR65NEWS.COM DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK DILENGKAPI DENGAN KARTU PERS RESMI DAN NAMANYA TERDAFTAR DIBOX REDAKSI

Kabar65News

Menembus Peradaban

Tertimbun Tanah Longsor, Dua Warga Meninggal Dunia di Monterado

SINGKAWANG – Guna mencari keberuntungan dilokasi bekas galian tambang emas tanpa ijin yang mana lokasi tersebut sudah lama ditinggal penambang karena penertiban oleh petugas di Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, berbuntut masalah. Tiga warga di sana yang sedang melakukan pencarian emas di lokasi bekas tambang emas dilaporkan dua meninggal dunia, dan satu mengalami luka berat.

Berkat kesigapan petugas, lokasi longsor galian bekas penambangan emas ilegal atau PETI ini dilokasisir. Ini dilakukan guna mengungkap permasalahan tersebut. Kapolres Singkawang, AKPB Raymond M Masengi, pada Minggu 16 Desember 2018 pukul 12.30 WIB anggota Polres Singkawang dan Polsek Singkawang Selatan serta anggota Bataliyon Pelopor B Brimob Singkawang yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Singkawang Kompol Joko Sarwono mendatangi lokasi tanah Longsor yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan luka berat.

Kejadian ini berawal tanah longsor yang mengkibatkan korban meninggal dunia terjadi pada Sabtu, 15 Desember 2018  pukul 16.00 WIB. Pada saat kejadian cuaca di sana kurang bersahabat. Sehingga menyulitkan petugas melakukan proses evakuasi.

“Gunawan  alias Igun,laki-laki (22 tahun) alamat Desa Goa Boma, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang ditemukan meninggal dunia, Bambang Herlambang alis Tole Tole, laki-laki (29 tahun),  alamat Desa Rantau, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang meninggal dunia, tapi belum ditemukan jasadnya. Dan Akong pria (30 tahun)  alamat Desa Sendoreng, Kecamatan Monterado, mengalami luka Berat,” kata Kapolres Singkawang, AKPB Raymond M Masengi.

Kapolres Singkawang, AKPB Raymond M Masengi,memastikan bahwa korban diketahui merupakan pendulang emas tradisional di sana.  Yang mana kegiatan ini dilaksanakan oleh korban di area bekas galian dompeng yang sudah lama ditinggalkan, untuk mencari sisa-sisa emas.

Sejumlah langkah sudah dilakukan. Di antaranya adalah mendatangi tempat kejadian perkara, melakukan olah tempat kejadian perkara, melakukan pencarian terhadap Korban yang masih belum ditemukan.

Kapolres Singkawang, AKPB Raymond M Masengi, menganalisa bahwa peristiwa tanah longsor yang mengakibatkan korban meninggal dunia terjadi diduga akibat struktur tanah yang gembur bekas galian lama dan cuaca pada hari sebelumnya hujan.

“Terdapat satu orang korban yang belum ditemukan atas nama BAMBANG HERLAMBANG alias TOLE. Evakuasi korban masih dilakukan dan pencarian sudah dilakukan akan tetapi, korban sampai saat ini belum ditemukan,” kata Kapolres Singkawang, AKPB Raymond M Masengi.

Kapolres Singkawang, AKPB Raymond M Masengi, memprediksi belum ditemukannya korban diduga karena tertimbun struktur tanah yang sebagian besar merupakan lumpur dan tanah liat dan luasnya wilayah pencarian sehingga menghambat proses pencarian.

“Kami mengimbau, kepada masyarakat jangan adalagi proses mencari emas di galian bekas tambang emas. Karena rawan longsor. Air sisa mercuri diarea bekas tambang juga sangat berbahaya untuk kesehatan. Maka jangan lah ada lagi dekat-dekat lokasi,” ucap Kapolres Singkawang, AKPB Raymond M Masengi, mengimbau.***(SP/K65News).

Gambar  : Dokumen Humas Polda Kalbar untuk kabar65news.com

Editor     : Fahrozi

_____________________

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS MENDAPAT IZIN TERTULIS DARI REDAKSI, HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *