WARTAWAN KANTOR BERITA ONLINE KABAR65NEWS.COM DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK DILENGKAPI DENGAN KARTU PERS RESMI DAN NAMANYA TERDAFTAR DIBOX REDAKSI

Kabar65News

Menembus Peradaban

Awal Tahun Indonesia Diterjang  Banjir, Chandra Kirana : Bukan Saatnya Saling Menyalahkan

JAKARTA – Banjir hampir terjadi diseluruh Indonesia Mengawali Pembukaan Tahun bagi Indonesia, namun semua perhatian tertuju pada banjir DKI Jakarta yang dianggap paling parah terjadi pada tahun 2020 ini.

Berbagai reaksi muncul disosial media dari sindirin netizen dengan tulisan sampai parodi rekaman video yang mengulang kata-kata yang disampaikan Gubernur DKI Anies Baswedan saat Kampanye yang mengatakan “Banjir bukan diatasi dengan cara membuat gorong-gorong raksasa yang dialirkan kelaut, tapi air yang turun dari langit dimasukkan kedalam tanah”.

Selain itu juga para netizen memposting screenshot berita tentang Anies dengan Judul “Naturalisasi Sungai sudah dijalankan,hasilnya terlihat diakhir 2019”, dengan narasi “Hasilnya Banjir masuk kerumah warga” dan narasi-narasi lain yang mengelitik dan menghujad.

Berbeda dengan Budayawan Betawi Ridwan Saidi yang tulisannya sempat Viral dimedia sosial dengan narasi, ni gua Orang Betawi. Shohibul bait nya Jakarta. Gua bilangin ame eluh, yang baru engeh ama Jakarta, Jakarta mah emang kampung Aer. Ada Rawa Sari, Rawa Bunga, Rawa Bokor, ame Rawa Rawa laennya dah. Yang namanya rawa mah emang tempat aer, sekarang ditempatin orang, yaa kalo banjir jangan ngeluh tempat aer  di tempatin. Dari zaman kumpeni Jakarta udah langganan banjir, bukan soal aer banjir emang ati luh dengki Ame Gubernurnya. Kalo merasa kaga nyaman lu pulang aja ke kampung luh Sonooohhh.

Namun dicounter netizen yang salah satu jawabannya “Nederland-Amterdam juga kota air dan lautnya lebih tinggi dari daratan, tapi kok ngak banjir”.

Berbagai sindiran dan caci maki yang muncul ditujukan kepada Anies, termasuk pemotongan anggaran penanggulangan banjir sebesar Rp.500M pada anggaran tahun 2019 sampai perbedaan pendapat dengan menteri PUPR soal masalah banjir, dan juga dukungan dari para pendukung Anies yang mendukung Anies,sehingga muncul saling Bully antara pendukung Anies dengan Netizen yang kontra Anies dan pendukung Gubernur terdahulu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menanggapi fenomena Saling Bully antar netizen di sosial media, disikapi oleh Ketua umum Sekretariat Nasional Komite Penegakan Pro Justitia/Seknas KPPJustitia  Chandra Kirana, Kamis (02/01/2020) di Jakarta.

Menurut Chandra, sekarang bukan lagi saatnya untuk saling Bully dan saling menyalahkan.

“Ini Bencana alam yang rutin terjadi dan seharusnya bisa dilakukan antisipasi, minimal bisa diminimalisir akibatnya,namun sekarang bukan lagi saat yang tepat untuk saling membully dan saling menghujad,” Kata Chandra.

Chandra menambahkan, sekarang yang harus dipikirkan adalah bagaimana para korban dapat segera diselamatkan, terutama mereka yang rumahnya terendam sampai atap rumah, sudah efektifkah tim penyelamat sampai lokasi-lokasi banjir yang sangat parah seperti itu, pastikan mereka diungsikan ketempat aman, beserta kelayakan logidtik dan sanitasinya, terutama Balita dan anak-anak, Bullyan tidak bisa jadi solusi menyelesaikan masalah yang sudah terjadi.

“Demikian juga dengan Anies sendiri, tidak perlu sibuk membantah dan mengeluarkan Statement yang malahan akan timbulkan kontroversi yang memunculkan Bullyan, cukup fokus untuk mengatasi masalah banjir yang sudah terjadi, secara otomatis Bullyan akan berakhir bilamana Anies mampu menunjukkan kinerja dan kemampuannya untuk segera memberikan Solusi mengatasi Banjir yang terjadi saat ini,karena tidak tertutup kemungkinan banjir akan menjadi makin parah yang disebabkan hujan yang terjadi tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu seminggu kedepan,” lanjut Chandra.

Daripada Asyik membully dan melupakan sisi Kemanusiaan kita sendiri lebih baik, pikirkan bagaimana bisa membantu para korban banjir yang saat ini berada di pengungsian dengan bantuan berupa makanan, minuman, pakaian, selimut/sarung,serta makanan bayi, popok dan susu,ini jauh lebih baik dilakukan daripada asyik membully Anies.

Biarkan dan berikan Anies kesempatan untuk bisa Fokus mengatasi banjir tersebut, kalau dia dibully terus tanpa diberi kesempatan untuk mencari Solusi mengatasi banjir yang sudah mengkwatirkan ini,tentunya juga bukan hal yang bijak.

“Selain Banjir kita juga harus mewaspadai potensi bencana lain seperti angin puting beliung, gempa dan Tsunami diseluruh wilayah Indonesia, dan jangan lupa bahwa semakin besar kebencian dimunculkan dengan atas nama agama, akan berakibat semakin banyak terjadi bencana, karena getaran kebencian tersebut telah mengundang bencana itu datang pada kita,” kata Chandra mengakhiri.***(r/k65news).

Editor   : Adjie Saputra

_______________

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS MENDAPAT IZIN TERTULIS DARI REDAKSI, HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *