Ini Sejarah Hari Jadi Kota Ketapang

KETAPANG – Acara puncak peringatan Hari Jadi (Hajad) Kota Ketapang ke 602 yang berlangsung di Halaman Depan Kantor Bupati Ketapang, Jalan Jenderal Sudirman telah dilaksanakan dengan upacara pengibaran bendera merah putih yang dipimpin langsung Bupati Ketapang, Martin Rantan,SH,M.Sos dan dihadiri seluruh pejabat dan aparat sipil negara, TNI, Polri, serta seluruh tokoh dan elemen masyarakat setempat yang diwarnai dengan berbagai atraksi menarik, selain itu juga semua peserta diwajibkan menggunakan pakai adat nusantara, Rabu (11/03/2020) pagi kemarin.

Dalam kesempatan itu juga telah dibacakan Sejarah Hari Jadi Kota Ketapang oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Ketapang, DR.Ucup Supriatna, M.Pd, yang diikuti oleh seluruh peserta dengan khidmat.

Adapun bunyi Sejarah Hari Jadi Kota Ketapang yang ditulis oleh Agus Kurniawan dan dibacakan Ucup Supriatna itu adalah :

“APA YANG KITA KENAL SEBAGAI KETAPANG HARI INI, SEJAK AWAL TELAH DISEBUT KAMPUNG KETAPANG. DAN SUNGAI YANG MENGALIR DI DEPAN KOTA KETAPANG JUGA DISEBUT SUNGAI KETAPANG, YANG BERMUARA DI KUALA PENDEK. TANJUNG BERIE, CELINCING SEKARANG. SUNGAI KETAPANG BARU DISEBUT PAWAN JIKA TELAH BERTEMU DENGAN SUNGAI SENTAP YANG BERMUARA DI KUALA PANJANG, KANDANG KERBAU, SUKABANGUN HARI INI, YANG MENGALIR HINGGA KE HULU.

PADA TAHUN 1822 MULLER MENCATAT ADA DUA KAMPUNG DI SEBELAH KANAN MENGHILIR SUNGAI KETAPANG KAMPUNG BEGADONG, TEMPAT ISTANA PERISTIRAHATAN SULTAN YANG DIMULAI DARI DAERAH TENGAH DAN KAMPUNG KETAPANG DI HILIR BEGADONG BERMUKIM ORANG MELAYU. ADA JUGA ORANG TIONGHOA YANG MENGUSAHAKAN PERTANIAN DI PULAU KETAPANG KECIL. SERTA DILUAR PERKAMPUNGAN ITU ADA PEMUKIMAN DAYAK. MENURUT MULLER, SUNGAI KETAPANG DISEBUT DEMIKIAN KARENA POHON KETAPANG (TERMINALLIA KATAPPA) YANG BERJETER DI TEPIANNYA.

DISEBERANG SUNGAI SELATAN KAMPUNG KETAPANG, DI BENUA LAMBAT (KOTTA LAMA) DITEMUKAN KOMPLEKS PEMAKAMAN ISLAM YANG PADA SALAH SATU NISANNYA BERTULIS 1340 SAKA ATAU SAMA DENGAN 1418 DALAM TAHUN MILADIAH/MASEHI. ANGKA INILAH YANG DIJADIKAN PANGKAL UMUR KETAPANG. WALAU DARI KAJIAN KESEJARAHAN, DAERAH BENUA LAMBAT ATAU KOTTA LAMA MERUPAKAN PUSAT KOTA KERAJAAN TANJUNG PURA YANG TELAH BERDIRI JAUH SEBELUM TAHUN ITU. TERBUKTI DIDEKATNYA TERDAPAT CANDI DENGAN CORAK HINDU YANG MASIH TERUS DIKAJI OLEH PARA ARKEOLOG DARI BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA (BPCB) KALIMANTAN TIMUR.

KETAPANG DAN BEGADONG MENGALAMI KERUSAKAN. PADA SERANGAN HINDIA BELANDA DI BULAN SEPTEMBER 1828. DUA KAMPUNG ITU DI BOMBARDIR ARMADA BELANDA DAN TENGKU AKIL DENGAN MERIAM. ISTANA PERISTIRAHATAN SULTAN DI BEGADONG SERTA RUMAH-RUMAH MASYARAKAT HANGUS TERBAKAR KORBAN BERJATUHAN, SULTAN DJAMALUDDIN DAN KELUARGANYA MASUK KE MUARA KAYONG SEDANGKAN MASYARAKAT MENINGGALKAN KETAPANG DAN BEGADONG MENJAUH DARI PERTEMPURAN, MEREKA MEMBUKA LAMAN BARU DI BENUA LAMBAT HINGGA MENJADI KAMPUNG NEGERI BAHARU, DESA NEGERI BARU SEKARANG.

KETAPANG KEMUDIAN TAMPIL LAGI DALAM CATATAN BELANDA, SAAT DATANG UNTUK MENCABUT TAHTA MATAN DARI GUSTI MURSAL YANG SAAT ITU MENOLAK TUNDUK PADA TENGKU AKIL YANG DIANGKAT BELANDA MENJADI SULTAN DI NIUEW BRUSSEL, SUKADANA, GUSTI MURSAL TETAP MEMAKAI GELAR SULTAN, PADAHAL PIHAK PEMERINTAH HINDIA BELANDA TELAH MEMERINTAHKAN UNTUK MENYANDANG GELAR PANEMBAHAN (PANGKAT RAJA DI BAWAH SULTAN).

DALAM PENUTUP SURAT PENGUMUMAN YANG DI TANDATANGANI KOMANDAN SLPLL DAN MILITER DARI AFDELING BRUSSEL, SERSAN LM BLOK, DITULIS “KATAPAN KAPADA HARI 261E JUNIJ EEN DUIZEND ACHT HONDERD DRIE EN DERTIG ” KETAPANG, TANGGAL 26 JUNI I833. MENANDAKAN SANG KOMANDAN MENULIS SURAT PENGUMUMAN KEPADA ORANG-ORANG ISLAM DAN KINA (CINA) DEN DAJAK YANG BERDIAM DI BRUSSEL, MATAN DAN SIMPANG DI WILAYAH KETAPANG PADA 1833.

PENGGANTI SULTAN ZAINUDDIN PANEMBAHAN DI PADANG TANJUNGPURA GUSTI MURSAL, PANEMBAHAN AL HAJJ GUSTI MUHAMMAD SABRAN KEMUDIAN MEMUTUSKAN UNTUK PINDAH DARI KAMPUNG DALAM DI TANJUNG PURA KE HILIR. LALU DIPILIHLAH DAERAH DI SEBERANG KETAPANG. DI HILIR NEGERI BARU SEBAGAI KAMPUNG DALAM YANG BARU.

MELALUI PENELUSURAN SEJARAH TERSEBUT TELAH DITEMUKAN BUKTI BUKTI PENDUKUNG YANG KUAT TENTANG ASAL MULA DAERAH/KOTA KETAPANG SEBAGAI KESATUAN MASYARAKAT HUKUM YANG MERUJUK PADA KEBERADAAN NISAN MAKAM KERAMAT SEMBILAN YANG PALING TUA TAHUN 1340 SAKA ATAU PADA TAHUN 1418 MASEHI. KEMUDIAN DISUSUL DENGAN TERJADINYA PEMINDAHAN KERAJAAN DARI DESA TANJUNGPURA KE MULIA KARTA PADA TANGGAL 11 MARET 1876. KARENA ITU, MELALUI SIDANG PARIPURNA DPRD KETAPANG PADA TANGGAL 30 OKTOBER 2012, MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KETAPANG SEPAKAT MENETAPKAN HARI JADI KETAPANG PADA TANGGAL 11 MARET TAHUN 1418 MASEHI DAN SETIAP TAHUNNYA DIPERINGATI PADA TANGGAL 11 MARET.

JAYE TERUS KETAPANG, MUSTIKE LNDAH JAYE SEMPURNE”.***(r/k65news).

Gambar   : Dokumen Humas dan Protokol Setda Ketapang

Penulis    : Herry

Editor      : Adjie Saputra

_______________

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS MENDAPAT IZIN TERTULIS DARI REDAKSI, HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”