WARTAWAN KANTOR BERITA ONLINE KABAR65NEWS.COM DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK DILENGKAPI DENGAN KARTU PERS RESMI DAN NAMANYA TERDAFTAR DIBOX REDAKSI

Kabar65News

Menembus Peradaban

Banjir Telah Terjadi di Jakarta

Oleh : Chandra Kirana

TIDAK ada yang inginkan Banjir Terjadi Baik di Jakarta maupun daerah sekitar seperti Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi, Karawang dan Sekitarnya.

Demikian juga dengan para Kepala Daerah, Termasuk Anies Baswedan.

Jangan lagi Kita membully Anies Baswedan, karena Masalah Banjir tidak sesederhana retorika yang disampaikannya saat Kampanye yang mengatakan : Air dimana-mana diseluruh dunia supaya bisa dimasukkan kedalam tanah,bukan bikin gorong-gorong untuk disalurkan ke laut,dan itu melawan Sunnatuloh, dan berbagai statetement lain tentang air dan banjir yang terjadi.

Ibarat Senjata, Anies termakan oleh kata-katanya saat Kampanye tentang Banjir pada saat kejadian hari pertama tahun 2020 hampir seluruh Jakarta terendam banjir.

Namun Banjir yang menjadi masalah terbesar selain Sampah, telah menjadi permasalahan yang tidak bisa lagi dianggap Remeh,oleh karena itu di era Basuki Tjahaja Purnama/Ahok Jadi Gubernur Jakarta,dia berani mengambil kebijakan untuk menggusur masyarakat yang berdiam dipinggiran bantar kali Ciliwung untuk mengatasi Banjir dengan melakukan Normalisasi, termasuk memporak-porandakan Kampung Pulo Jatinegara pada waktu itu, dengan membendung Bantaran Sungai dengan tembok dan pada saat Banjir awal 2020 ini masurakat baru merasakan dan menyadari apa yang Ahok lakukan manfaatnya mereka rasakan,karena air tidak sampai meluap dan menenggelamkan lagi Kampung Pulo.

Kita lihat grafik bajir yang terjadi dari tahun 2012 berdasarkan Informasi dari jakarta.go.id, BPBD serta dihimpun dari berbagai sumber yang coba saya telusuri tentang Grafik dan dampak Banjir yang terjadi di Jakarta dari tahun ke tahun:

  • Banjir 2012

Wilayah terdampak: 10 kecamatan

Waktu: 22 November 2012

Lama: 9 hari

Pengungsi: 820 orang

Korban jiwa: –

Kedalaman tertinggi: 2,5 meter

  • Banjir 2013

Wilayah terdampak: 35 kecamatan

Waktu: Januari 2013

Lama: 15 hari

Pengungsi: 83.930 orang

Korban jiwa: 19 orang

Kedalaman tertinggi: 4 meter

Pada 2013, banjir terjadi pada akhir tahun akibat tanggul Latuharhary yang jebol.

  • Banjir 2014

Wilayah terdampak: 37 kecamatan

Waktu: Januari-Februari 2014

Lama: 20 hari

Pengungsi: 62.819 orang

Korban jiwa: 23 orang

Kedalaman tertinggi: 4 meter

  • Banjir 2015

Wilayah terdampak: 38 kecamatan

Waktu: 8 Februari 2015

Lama: 7 hari

Pengungsi: 231.566 orang

Korban jiwa: 5 orang

Kedalaman tertinggi: 2 meter

  • Banjir 2016

Wilayah terdampak: 25 kecamatan

Waktu: Februari, Maret, April 2016

Lama: rata-rata 2 hari

Pengungsi: 70.218 orang

Korban jiwa:

Kedalaman tertinggi: 2-3,6 meter

Pada 2016, banjir yang tingginya lebih dari 1 meter terjadi beberapa kali dalam beberapa bulan.

  • Banjir 2017 (sampai 22 Februari)

Wilayah terdampak: 15 kecamatan

Sejak tanggal: 21 Februari 2017

Lama: –

Pengungsi: 1.613 orang

Korban jiwa: 2 orang

Kedalaman tertinggi: 1,5 meter

  • Banjir 2018

Sepanjang 2018, sebanyak 15.627 warga mengungsi karena banjir.

Sebanyak 46 kejadian banjir merendam permukiman warga.

Terjadi di 30 kecamatan, 63 kelurahan, dan 217 RW.

Lokasi terbanyak terjadi di Jakarta Barat dengan 78 RW.

Kemudian Jakarta Selatan dengan 64 RW, Jakarta Timur dengan 58 RW, Jakarta Utara dengan 11 RW, dan Jakarta Pusat dengan 6 RW.

Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 5 hingga 300 sentimeter.

Selain banjir, cuaca ekstrem di Ibu Kota juga menimbulkan 249 kejadian pohon tumbang dan 10 angin kencang.

Pohon tumbang merusak 56 sarana dan prasarana serta menimbulkan kerugian Rp 360 juta.

Peristiwa angin kencang tercatat merusak 55 sarana dengan kerugian mencapai Rp 130 juta.

Dari 10 kejadian bencana longsor, tercatat enam rumah rusak berat dan lima rumah rusak ringan.

Jumlah warga terdampak sebanyak 52 jiwa, 32 di antaranya terpaksa mengungsi.

Untuk Data banjir Jakarta sepanjang 2019 saya belum dapatkan,mungkin baru akan terupdate tahun 2020 ini.

Sementara Banjir yang dirasakan oleh Masyarakat pada dinihari awal tahun 2020 dikarenakan Hujan yang turun seharian pada tanggal 31 Desember 2019 Yang rata terjafi hampir seluruh Indonesia,dan Bogor yang sering disalahkan saat Jakarta Banjir.

Kota Bogor disalahkan karena luapan air yang tidak tertampung lagi dibendungan air Katulampa Bogor akan turun sampai ke Jakarta,dan hal ini sudah menjadi cerita dan berita klasik sejak dulu.

Komitmen penanggulangan untuk mengatasi  Banjir Bukan hanya berlaku untuk Jakarta saja, namun seluruh wilayah di Indonesia, namun untuk Jakarta yang saat ini masih merupakan Ibukota Negara, sebelum dipindahkan ke Kalimantan Timur, Tentunya harus menjadi perhatian Khusus. Untuk mengatasi masalah Banjir di Jakarta tidak cukup dengan Kata-kata,tapi kerja dan kerja serta Komitmen yang tinggi. Bukan hanya tugas Gubernurnya saja tapi semua perangkat SKPD Yang ada di Jakarta.

Normalisasi menjadi satu pilihan terbaik dan solusi yang ada saat ini dan sudah terbukti lebih efektif,bukan Naturalisasi Sungai yang hanya baru menjadi Konsep yang belum ada kabar dan hasilnya, selain Normalisasi yang sudah terjadi dan sudah ada bukti seperti halnya Kampung Pulo di Jakarta timur.

Banjir Sudah Terjadi, akibat masifnya pembangunan permukiman,perkantoran dan infrastruktur dan lain sebagainya yang tidak dapat dihindari oleh kota manapun didunia.

Komitmen kuat untuk mengatasi masalah banjir,tidak bisa lagi menunggu antrian air yang turun dari langit untuk masuk kedalam tanah. karena air hujan yang turun dari langit tidak bisa lagi membuat antrian masuk kedalam tanah, air-air tersebut selain masuk kedalam gedung,rumah dan kamar tidur warga masyarakat, juga sering berulah mengepung dan memanjat sampai pada atap rumah warga, air-air itu sudah tidak lagi mau mengantri dan mereka jalan dan menenggelamkan Jakarta juga tidak memerlukan Fatwa apapun.

Yang harus Warga lakukan adalah selalu waspada guna melakukan antisipasi agar tidak mengalami kerugian yang besar akibat banjir yang sudah terjadi dan banjir Susulan yang akan terjadi.***(r/k65news).

Editor : Adjie Saputra

_______________

“MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI PORTAL INI HARUS MENDAPAT IZIN TERTULIS DARI REDAKSI, HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *